Monday, August 04, 2008

Hanya Allah yang tidak pernah tidur

Rasa damai merembes kedalam hati dikala aku memandangi wajahmu jatuh terlelap. Seringkali bibir mungilmu menghadiahiku lengkung senyuman dari alam mimpimu.

Seketika kecut sesal menyergap mengingat episode siang hari ketika aku mengomelimu dengan teguran teriakan.

Hanii, pe-ernya dikerjain! Icaa, nasi jangan disebar-sebar! Ayoo susunya diabisin! Jangan lupa gosok gigi! Jangan rebutan, mainnya sama-sama! dan lain sebagainya.

Ternyata belajar menjadi ibu itu lebih sulit dibanding belajar disekolah dulu, sebanyak apapun teori dari buku-buku tidak menjamin aku bisa lulus menjadi ibu yang baik.

Aku mencerna kata-kata seorang sahabat tempo hari, "Waktu kita dengan anak-anak tidak akan lama" bisa jadi dia benar, sebentar lagi mereka akan sibuk sendiri, punya acara sendiri atau pergi sendiri tanpa menginginkan aku menemaninya lagi.

Seandainya manusia bisa meminta waktu, ingin sekali satu hari nanti, aku dan kamu dalam ruangan wangi, aku membantumu merapikan gaun pengantinmu, mengusap air mata bahagiamu, mengecup keningmu, tertawa bersama mengingat tingkah lakumu sejak balita hingga dewasa dan membisikkan kata kamu pengantin tercantik yang pernah kulihat seumur hidupku.
Namun bisa jadi dihari itu itu bukan aku yang menemanimu dan bibirmu berucap lirih, "Seandainya mama masih ada disini"

Mamahoney, menjelang dini hari Agustus ke-4, 2008
Cross posting dari sini


No comments: