Alhamdulillah smua berjalan lancar, semoga rumah yang baru membawa berkah untuk kita sekeluarga amin..
Hani seneng kalo diajak yangti ikut ke pasar yang jaraknya tinggal loncat dari rumah. Satu hari mereka belanja bareng.
Hani : "Hari ini kita belanja apa?"
Yangti : "Beras"
Hani : "Ok"
Trus Hani narik yangti masuk ke Watson
Yangti : "Lho koq beli beras di Watson sih?"
Hani : "Iya ini brush-nya" (hair brush maksudnya)
Yangti : "Hihihi.. bukan beli brush tapi beras"
Hani : "Ooo.. beras itu apa?
Yangti : "Rice"
Hani : "Rice itu kan nasi"
Yangti : "Hihihi.."
Tanggal 31 July Hani daftar Primary School untuk tahun ajaran baru yang akan dimulai January 2008. Sebelumnya kita liat beberapa Primary School yang ngadain open house. Wah liat sekolah jaman sekarang rasanya mama pengen balik lagi sekolah, sarana dan fasilitas sekolah esde aja oke-oke, ada Art & Craft room, Gymnastic room, Music room selain Library, Lab, Computer dll beda jauh banget sama esde mama di Bandung dulu yang masih pake gedung dari jaman Belanda hihihi..
Terakhir mama cek di website MOE (Ministry Of Education) per tanggal 27/07/07 untuk phase 2C di East Spring Primary tempat yang tersedia tinggal 81 kursi, sedangkan yang daftar jumlahnya ratusan. Disini citizen dan Permanent Resident untuk masuk esde lokal gak ada test-testan, jadi kalo pendaftar melebihi kapasitas yang tersedia kena balloting.
Tanggal 13 Agustus balloting day dimulai jam 9 pagi teng. Semua orangtua calon siswa dikumpulkan di hall lalu semua nama calon siswa yang mendaftar disebutkan satu per satu dan ditampilkan di layar proyektor untuk memastikan nama anak mereka sudah termasuk dalam sistem data mereka. Setelah selesai, proses balloting dimulai, kertas bersegel yang didalamnya tertulis nama dan nomor calon siswa dimasukkan kedalam box transparan. Calon orangtua siswa yang berminat maju kedepan diperbolehkan mengambil 10 nama anak per orang secara berganti-gantian. Mereka mengaduk-aduk kertas dalam box tersebut lalu mengambil satu kertas, nama pendaftar yang berhasil masuk disebutkan dan ditampilkan di layar.
"Nomor sekian-sekian, si Otong!" "Yaaay!" terdengar sorakan riang orangtua anak yang disebutkan. "Nomor sekian-sekian, si Euis!" sekali lagi terdengar "Yaay!" Halaah ngedengernya mama koq jadi dag-dig-dug, hwaduh nama Hani keluar gak yah.. Mama suka denger cerita temen-temen mama yang anaknya kena balloting, sekarang rasain deh, ternyata emang bikin senewenceh ya boow. Tapi sisi baiknya dengan sistem balloting ini bersih dari acara sogok menyogok aka ada uang smua beres, soale kek arisan cuma faktor nasib dan keberuntungan aja yang menentukan.
Kemudian, "Nomor 231, Hanifa!" Alhamdulillah nama Hani keluar pada 10 kocokan pertama, rasanya kek menang undian, hepih! Wah kali ini keknya lagi beruntung padahal jaman dulu mama suka ngirimin bungkus coklat, bungkus tempe buat dapetin hadiah mobil dan berlian tapi kagak pernah dapet jek! hihiy..
Di bulan November nanti siswa baru diharuskan hadir untuk orientasi. Tante Yani yang nemenin mama hari itu juga kaget campur hepi, dia yang suka ngompor-ngomporin mama untuk daftarin Hani ke East Spring "Come on, try your luck!" katanya, tahun lalu dia juga ngalamin balloting di sekolah yang sama tapi anaknya gak berhasil masuk padahal rumahnya juga masih dalam radius 1km dari sekolah. Enaknya kalo dah dapet sekolah gini, adik-adik kandung siswa otomatis diterima di Primary School yang sama, untuk Ica sih masih 5,5 tahun lagi masuk esde, bisa jadi saat itu kita dah gak tinggal di Singapur lagi kali yee, Wallahualam.
Gak kerasa dah hampir sebulan yangti di Singapur dan harus kembali ke Jakarta, kita sedih, terutama Hani, sehabis nganter yangti ke Changi yang berangkat ke Jakarta bareng tante Wiwie sekeluarga, di taxi Hani nangis diam-diam. "I missed yangti" Sayang, insyaAllah kita dipertemukan lagi dalam keadaan baik-baik dan sehat yaa.
No comments:
Post a Comment