Walopun alhamdulillah koleksi buku perpustakaan umum disini sudah sangat memadai, tapi nggak ada ruginya kita punya buku-buku berguna untuk kita miliki sendiri.
Rata-rata buku-buku yang kita beli 3 kali lipat lebih murah dari harga asli. Disana kakak Hani dapet buku Encylopedia of Animals setebal 255 halaman dengan harga $5 saja, First Aid Handbook 250 halaman $5, Human Body sticker book $5 dan English Workbook plus CD ROM $3.
Adek Ica dapet buku Start School, Alphabeth, Numbers and Colours masing-masing $3, Animals dan Shapes masing-masing $1
Makin siang makin rame dan anak-anak mulai kelaparan, terpaksa mama menyudahi dulu petualangan ini. Jalan menuju kasir mama liat buku Human 
Anatomy, buku dengan hardcover ukuran 43x30cm setebal 156 halaman ini memuat analisa anatomy lengkap, mengupas semua bagian dan fungsi organ tubuh, ilustrasi gambar yang 'hidup' dan detil karena ukurannya yang besar. Membacanya seperti melakukan perjalanan kedalam misteri tubuh manusia *menggiurkan untuk dibeli*. Harganya salenya $20an tapi worth it banget kalo dibanding dengan harga aslinya. Buku ini rada advance untuk level Hani, tapi mama pikir udah saatnya Hani baca buku yang gak terlalu babyish. Mama papa juga perlu banyak belajar dari buku ini secara pertanyaan-pertanyaan Hani udah mulai kritis, nggak pernah puas dengan satu jawaban sederhana, seringkali mama nggak bisa jawab saat itu juga, jadinya pe er kudu ngebet berbagai sumber sana sini untuk menemukan penjelasannya. Kebiasaan Hani sekarang suka mengekspresikan perasaannya lewat tulisan kayak wartawan. Kemana-mana nyelipin buku dan pensil di tas kecilnya, kalau dia senang atau menemukan keunikan/keanehan di tempat yang dikunjunginya dia tumpahkan lewat tulisan, kalau dia lagi kesel sama mama dibeberkan dalam tulisan, pernah dalam satu hari mama dapet beberapa surat peringatan dari Hani. Kalo lagi nulis diary atau ngebales surat dari temen-temen sekolahnya di kamar, Hani nggak mau diganggu (surat cinta bukan ya?) bahkan adeknya gedor-gedor ngajakin maen pun dia nggak mau keluar, malah nyuruh Ica baca peringatan didepan kamarnya "Baby not allowed, bla bla bla.." pake gambar bayi dipalang merah lagi hwaduuh! Tapi kalo mama minta Hani nulis di blognya ini dia ogah.
Adek Ica sekarang 2 tahun 3 bulan, seneng meniru tingkah laku orang lain, terutama kakaknya. Kalo mama lagi piling blu, ada aja kelakuan menggemaskan yang menghibur kegundahan hati ceileh..
Udah tau nama-nama binatang, anggota tubuh, ngitung 1-10 walopun urutannya masih berantakan, sebagian warna, benda-benda yang ada disekeliling rumah dan kata-kata yang digunakan sehari-hari. Sebagian bahasa gado-gado, kayak 'minum water' 'wear baju' salahnya mama papa juga bahasanya nggak konsisten, tapi nggak pa-palah seiring waktu nanti adaptasi sendiri. Kakak Hani juga dulu gitu, lama-lama dia menyesuaikan tergantung lawan bicaranya, kalo diajak ngomong bahasa Indo jawabnya Indo, kalo ngomong Inggris, jawabannya juga sama. Sekarang ini adek Ica masih suka babbling (bahasa bayi) dan belum banyak menggunakan kalimat panjang. Di masa batita Hani dan Ica bukan tipe ceriwis, dulu mendekati umur 3 tahun Hani ngomongnya nggak banyak, mama sempet panik takutnya dia terlambat bicara atau ada gangguan lain. Ternyata sekalinya bisa ngomong nyerocos terus susah diremnya.
Naah berarti sekarang mama harus lebih banyak ngobrol sama adek ica niy, jangan banyak ngomelnya melulu kayak gini, "Kakaaak kenapa pe er-nya belon dikerjain!" "Adeek itu nasinya jangan disebar-sebar!" :p :D
